Asesmen Kompetensi Guru atau biasa disingkat AKG adalah Uji Kompetensi Guru Madrasah yang dilakukan untuk menilai kompetensi seorang Guru Madrasah sebagai bagian dari penilaian kinerja guru madrasah dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan dan jabatannya
Kegiatan AKG Madrasah rencananya akan dilaksanakan pada bulan November 2020, hal ini sesuai dengan yang sudah di jelaskan dalam Juknis Asesmen Kompetensi Guru Madrasah, untuk lebih jelasnya silahkan anda baca pada postingan sebelumnya
Oleh karena itu, untuk mempersiapkan pelaksanaan AKG Madrasah ini, pada kesempatan ini mimin ingin berbagi Rangkuman Materi Kompetensi Guru yang bisa anda jadikan sebagai referensi dan wawasan dalam memahami kompetensi seorang guru
Dalam Rangkuman materi Kompetensi Guru yang akan mimin bagikan ini memuat beberapa perbedaan pandangan dan pendapat tentang pengertian belajar, diantara tokoh aliran teori belajar Behavioristik diantanya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skiner
Rangkuman Materi Teori Belajar Behavioristik
Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik adalah adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Teori belajar behavioristik masih dirasakan manfaatnya dalam kegiatan pembelajaran. Selain teori ini telah mampu memberikan sumbangan atau motivasi bagi lahirnya teori-teori belajar yang baru, juga karena prinsip-prinsipnya (walaupun terbatas) terasa masih dapat diaplikasikan secara praktis dalam pembelajaran hingga kini.
Walaupun teori ini mulai mendapatkan kritikan, namun dalam hal-hal tertentu masih diperlukan khususnya dalam mempelajari aspek-aspek yang sifatnya relatif permanen dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan secara ketat.
Secara ringkas, teori behavioristik mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons.
Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respons dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati dan diukur. Yang bisa diamati dan diukur hanyalah stimulus dan respons.
Penguatan (reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar. Penguatanadalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respons akan semakin kuat.
Demikian juga jika penguatan dikurangi (negative reinforcement) maka respons juga akan menguat. Tokoh-tokoh penting teori behavioristik antara lain Thorndike, Watson, Skiner, Hull dan Guthrie.
Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktifitas “mimetic” yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawaban yang benar menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.
Unduh Rangkuman Materi Teori Belajar Behavioristik
Untuk lebih jelasnya silahkan anda pelajari materi Kompetensi Guru guna untuk menunjang keberhasilan pada pelaksanaan program Asesmen Kompetensi Guru (AKG) Madrasah yang akan dilaksanakan pada bulan November nanti
Untuk mengetahui Rangkuman Materi Pedagogik Tentang Teori Belajar Behavioristik penunjang keberhasilan Asesmen Kompetensi Guru (AKG) Madrasah silahkan anda klik pada tautan berikut ini
Demikian yang dapat mimin bagikan terkait Rangkuman Materi Pedagogik Tentang Teori Belajar Behavioristik penunjang keberhasilan Asesmen Kompetensi Guru (AKG) Madrasah ini, semoga dengan adanya rangkuman materi ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi guru yang akan mengikuti program Asesmen Kompetensi Guru Madrasah